Thursday, May 12, 2011

STAN UNDERGROUND - 3

Sekitar 8000 mahasiswa menempuh pendidikan di kampus yang dulunya bernama Institut Ilmu Keuangan. Jumlah tersebut tdk proporsional antara D III Reguler (tingkat 1, tingkat 2 dan tingkat 3), D III Khusus maupun D IV. Belum lagi yg D I dan D III di Spesialisasi Bea Cukai.

Tapi, tahukah Anda bahwa dari sekian banyak mahasiswa STAN, hanya sedikit mahasiswa yg mau peduli terhadap kehidupan kampus - artinya yg mau berorganisasi dan belajar organisasi. Di sini, saya hanya akan mengupas sisi kehidupan mahasiswa D III Reguler.

Tak bisa dipungkiri lagi, bahwa kata-kata Bapak "Direktur STAN" Kusmanadji saat DINAMIKA (istilah keren dr OSPEK) "Kuliah di sini (STAN) kewajibannya adlah belajar, belajar dan belajar. Belajar akademik (materi kuliah), belajar agama dan belajar organisasi". Kata-kata yg membuat "setrum" tersendiri di gerbang pintu masuk STAN. Kata-kata yg harusnya selalu tertanam di dalam hati dan pikiran. Adalah "mantra" yg jika dilakukan akan menjadikan si pelaku merasa sebagai insan yg luhur.

Namun, kenyataan tak sejalan dengan harapan. Bahkan berjalan dengan spasi yg jauh. Tak semua maba dan miba, waktu itu, memahami dan menerapkan apa yg dikatakan petinggi kampus. Sampai saat ini, saya pikir tak lebih dr 15% saja yg mau dan mampu melakukannya. Sungguh jumlah yg tak sebanding antara perjuangan masuk STAN dan perjuangan menjadi mahasiswa yg sebenarnya.

No comments:

Post a Comment