Thursday, May 5, 2011

KENAPA TAK MAU LIQO'...???

Setelah sekian lama tak berkumpul dgn temen2 seperjuangan di STAN, temen2 yg kali pertama mau "mengenalku" di kampus tercinta, akhirnya malem ini terobati juga rasa "kangen" yg tlh mengendap di hati selama lebih dr seminggu. Liqo' , adalah tempat kita berkumpul, curhat, belajar dan bersilaturahim, serta insya Allah mendapatkan ridho-Nya. Amin.

Mulai jam 19.30 tadi - ba'da isya' teng - dimulailah "perjalanan" kita menyusuri Islam, tentunya dg didampingi oleh seorang mentor - pak mentor, begitulah ku memanggilnya - dari D III khusus (sudah punya - hampir - 2 putri, katanya).

Oiya, sebelumnya, sempet kaget dan senang karena ada 1 temen yg katanya, kemarin gak mau ikut mentoring lagi. Tapi alhamdulillah, berkat bimbingan dari Allah, beliau mau liqo' lg. Seperti biasa, orang2 yg mau liqo' hanya itu2 saja. Susah banget mau mengajak yg lain. Dulu pernah, mencapai rekor sampai 9 orang, tp cuma sekali. Sekarang, ngumpulin 5 orang saja, lumayan susah. Sungguh perjuangan yg - bisa dibilang - cukup berat. Tapi, harus tetap dilakukan. Amar ma'ruf nahi munkar.

Beberapa alasan "sengaja" dibuat untuk menghindari liqo'. Mulai dr ngerjain tugas kelompok, ada kuis, sampai harus nyelesaiin Laporan. Tapi, intinya cuma satu : MALAS! Aku sih mencoba khusnudzon. Merekalah yg secara jujur mau mengakui "kesalahan" masing-masing. Sudah kubujuk, tapi tetap mengelak. Ya sudahlah, mungkin mereka belum (bisa) merasakan nikmatnya "kongkow" di Masjid. Suatu saat nanti, semoga semua bisa ngumpul kaya dulu lagi.

Memang, jalan kebaikan itu hanya "diburu" oleh segelintir orang saja. Demikian kata Kabid Da'wah UMMP. Kebenarannya tak dpt dipungkiri lagi. Contohnya ya liqo' itu tadi. Dapat dihitung dgn dua tangan saja. Tak seperti acara yg bernuansa jahiliyah (kaya musik yg non-nasyid), pasti membludak deh pengunjungnya.

Jam 21.30, rangkaian acara liqo' telah "rampung". Seperti biasa, di akhir pertemuan, diadakan "lomba cerita lucu" (karena setiap ngomongin masalah pribadi, pasti yg ditonjolkan adalah unsur seni berceritanya).

Ada kelegaan setelah merasakan nikmatnya charge bagi hati yg sudah beberapa hari tak tersentuh oleh hal-hal yg "indah".

No comments:

Post a Comment