Di postingan sebelumnya, telah kita bahas
tentang tujuan kita hidup di dunia yang pertama. Pada kesempatan ini, kita akan
membahas yang kedua.
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (Q.S Adz Dzariyat [51] : 56)
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama
yang lurus.(Q.S Al Bayyinah [98] : 5)
Yang kedua, kita hidup di
dunia, tidak lain adalah untuk beribadah dan mengabdi kepada-Nya. Kita
menyembah Sang Pencipta, mengagungkan-Nya di setiap waktu, menjalankan segala
kewajiban dan menjauhi semua larangan-Nya. Ibadah bukan sekadar sholat, puasa,
membayar zakat ataupun haji. Segala yang kita lakukan, baik bekerja, menuntut
ilmu, maupun perbuatan baik lainnya, harus ada unsur ibadahnya. Sebelum memulai
aktivitas, kita mulai dengan membaca basmalah dan penuh keikhlasan, itu
termasuk ibadah. Menyngkirkan batu yang ada di jalan, termasuk ibadah. Membantu
orang tua yang ingin menyebrang jalan juga termasuk ibadah. Banyak, bukan?
Lalu, mengapa kita harus
beribadah kepada-Nya? Apakah Allah membutuhkan kita dengan kita menyembah-Nya?
Bukan. Jelas bukan! Kitalah yang sejatinya dan sebenarnya membutuhkan Allah.
Tanpa-Nya, kita tak bisa apa-apa. Bahkan untuk bernapas, kita sangat
membutuhkan-Nya. Coba saja hitung, berapa napas ayng selama ini kita dapatkan
secara gratis? Bagaimana nikmatnya bisa melihat, mendengar, merasakan makanan,
mencium dan nikmat lainnya yang kita peroleh tanpa mengeluarkan uang sepeser
pun? Itulah, sedikit contoh kenapa kita membutuhkan kasih sayang dari Allah.
Kita beribadah dan
menyembah-Nya, bukan lain sebagai ungkapan syukur dan betapa sangat fakir dan hinanya kita di hadapan Rabb. Kita
menghambakan diri kepada-Nya untuk mengharap rahman dan rahim-Nya.
Demikian dua tujuan dari
penciptaan manusai di dunia yang fana ini. Sebagai khalifah, berarti hubungan
horisontal, hubungan antarsesama manusia dalam menegakkan kebaikan dan keadilan
di muka bumi. Dan, ibadah manusia, sebagai hubungan vertikal antara manusai
dengan Sang Khalik, Allah ‘ajja wajalla. Wallahu a’lam bish showab.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment