Candi Lumbung merupakan sebuah candi yang
terletak di Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten
Magelang. Secara arsitektural, candi yang berlatar belakang agama Hindu dan
dibangun sekitar abad IX Masehi ini sebenarnya tidak meunujkkan kekhasan.Akan
tetapi, jika dilihat dari sumber prasasti, tampak bahwa Candi Lumbung
kemungkinan merupakan pendharmaan bagi Bhatara di Salingsingan yang ditunjukkan
melalui jenis persembahan, khususnya berupa payung mas yang diberikan oleh
Rakai Kayuwangi. Berdasarkan hal tersebut, dapat diasumsikan bahwa Bhatara di
Salingsingan adalah tokoh yang penting. Demikian kata yang sempat saya potret
dari papan di samping Candi Lumbung.
Candi Lumbung yang lokasi aslinya terletak
tepat di atas tebing aliran Sungai Apu terancam longsor karena dampak aliran
banjir lahar dingin letusan Gunung Merapi tahun 2010. Sebagai tindak lanjut,
Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah melakukan tindakan penyelamatan
candi dengan memindahkan bangunan candi secara temporer ke tempat yang lebih
aman.
Candi yang letaknya berada di tengah-tengah
rumah penduduk tersebut, jaraknya sekitar lima kilometer di bawah Ketep Pass,
atau 12 kilometer dari arah Blabak dan 10 kilometer dari arah Muntilan. Kondisi
jalan terlihat rusak pasca letusan Merapi, baik dari arah Blabak atau Muntilan.
Memang sudah dilakukan penambalan, akan tetapi hanya bertahan sebentar,
kemudian rusak lagi.
Candi Lumbung berukuran sangat kecil bila
dibandingkan dengan Candi Borobudur, bahkan dengan Candi Pawon yang berada tak
jauh dari Candi Borobudur pun, tetap lebih kecil. Ada semacam pintu di bagian
barat, tidak tahu apa yang ada di dalam candi itu. Mungkin ada arcanya, seperti
patung Buddha yang ada di dalam stupa Candi Borobudur.
Di samping utara, sawah terbentang luas yang
dilatar belakangi Gunung Merbabu. Di bagian baratnya, ada tempat home industry
penggergajian kayu milik warga sekitar.
Dari jalan utama Blabak – Boyolali, setelah
simpang tiga Tlatar, ada papan penunjuk arah di sebelah kanan—kalau dari arah
Blabak. Candi Lumbung terletak sekitar 30 meter dari jalan tersebut.
Tidak perlu membeli tiket untuk bisa mengamati
Candi Lumbung, alias gratis, tidak seperti Candi Borobudur, Mendut atau Prambanan.
memiliki nilai sejarah yang tinggi, tapi sayang sekali kurang dikelola baik oleh pemerintah.. makasih infonya
ReplyDeletebenar sekali, broo, seakan menutup mata untuk hal-hal demikian, hanya mementingkan money pilitic
Delete