Wednesday, March 26, 2014

Wisata Sejarah : Candi Lumbung




Candi Lumbung merupakan sebuah candi yang terletak di Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Secara arsitektural, candi yang berlatar belakang agama Hindu dan dibangun sekitar abad IX Masehi ini sebenarnya tidak meunujkkan kekhasan.Akan tetapi, jika dilihat dari sumber prasasti, tampak bahwa Candi Lumbung kemungkinan merupakan pendharmaan bagi Bhatara di Salingsingan yang ditunjukkan melalui jenis persembahan, khususnya berupa payung mas yang diberikan oleh Rakai Kayuwangi. Berdasarkan hal tersebut, dapat diasumsikan bahwa Bhatara di Salingsingan adalah tokoh yang penting. Demikian kata yang sempat saya potret dari papan di samping Candi Lumbung.

Candi Lumbung yang lokasi aslinya terletak tepat di atas tebing aliran Sungai Apu terancam longsor karena dampak aliran banjir lahar dingin letusan Gunung Merapi tahun 2010. Sebagai tindak lanjut, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah melakukan tindakan penyelamatan candi dengan memindahkan bangunan candi secara temporer ke tempat yang lebih aman.

Candi yang letaknya berada di tengah-tengah rumah penduduk tersebut, jaraknya sekitar lima kilometer di bawah Ketep Pass, atau 12 kilometer dari arah Blabak dan 10 kilometer dari arah Muntilan. Kondisi jalan terlihat rusak pasca letusan Merapi, baik dari arah Blabak atau Muntilan. Memang sudah dilakukan penambalan, akan tetapi hanya bertahan sebentar, kemudian rusak lagi.

 Candi Lumbung berukuran sangat kecil bila dibandingkan dengan Candi Borobudur, bahkan dengan Candi Pawon yang berada tak jauh dari Candi Borobudur pun, tetap lebih kecil. Ada semacam pintu di bagian barat, tidak tahu apa yang ada di dalam candi itu. Mungkin ada arcanya, seperti patung Buddha yang ada di dalam stupa Candi Borobudur.

Di samping utara, sawah terbentang luas yang dilatar belakangi Gunung Merbabu. Di bagian baratnya, ada tempat home industry penggergajian kayu milik warga sekitar.

Dari jalan utama Blabak – Boyolali, setelah simpang tiga Tlatar, ada papan penunjuk arah di sebelah kanan—kalau dari arah Blabak. Candi Lumbung terletak sekitar 30 meter dari jalan tersebut. 


Tidak perlu membeli tiket untuk bisa mengamati Candi Lumbung, alias gratis, tidak seperti Candi Borobudur,  Mendut atau Prambanan.















2 comments:

  1. memiliki nilai sejarah yang tinggi, tapi sayang sekali kurang dikelola baik oleh pemerintah.. makasih infonya

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar sekali, broo, seakan menutup mata untuk hal-hal demikian, hanya mementingkan money pilitic

      Delete