Punthuk Setumbu, mungkin bukanlah sebuah kata
yang asing lagi bagi para jiwa petualang. Sebuah bukit yang terletak tak jauh
dari Candi Borobudur, Magelang, jawa Tengah. Tepatnya di Dusun Kurahan, Desa
Karangrejo, Kecamatan Borobudur. Jaraknya tak sampai 5 kilometer kalau ditempuh
dari Candi Borobudur. Arti kata punthuk itu sendiri adalah tanah yang “mawur”,
tidak padat dan tidak pula mudah terurai seperti halnya pasir, di mana di
sekelilingnya gundul alias tidak ditumbuhi oleh rumput atau pohon.
Punthuk Setumbu terkenal sebagai Nirwana
Sunrise yang ada di wilayah Borobudur. Dari sana, Anda bisa melihat sunrise
yang sangat indah. Kalau beruntung, Anda bisa melihat matahari pagi yang muncul
dan bersinar di antara Gunung Merapi dan Merbabu. Ya, dari atas Punthuk Setumbu
Anda bisa menikmati panorama keindahan dua gunung yang mengelilingi Kabupaten
Magelang, Gunung Merapi dan Merbabu. Sangat cantik. Apalagi kalau di bawah sana
masih tersisa kabut yang menutupi pepohonan dan rumah-rumah penduduk. Niscaya
Anda akan merasa bagaikan berada di atas kerajaan langit.
Tidak hanya menawarkan pemandangan eksotisme
Gunung Merapi dan Merabu yang berada di sebelah utara, Punthuk Setumbu juga
akan memanjakan mata karena Anda bisa menikmati rentetan Pegunungan Meroreh
yang membentang di bagian selatan.
Belum genap sepuluh tahun nama Punthuk Setumu
dikenal, baik oleh warga sekitar atau masyarakat luas. Ada cerita yang
mengisahkan bahwa Punthuk Setumbu ditemukan oleh seorang kyai yang berasal dari
Jawa Timur. Sang kyai bermimpi bahwa ada punthuk di daerah Borobudur di mana
dari atasnya bisa tampak matahari terbit. Saya tidak tahu apakah itu
benar-benar atau hanya berakhir sebagai sebuah cerita yang kelak akan menjadi
sebuah legenda.
Nah, kalau belum pernah berkunjung, Anda patut
ke sana. Dijamin tidak menyesal, kecuali Anda datang kesiangan atau cuaca
berawan. Saya sarankan agar Anda travelling ke Punthuk Setumbu kalau sudah
musim kemarau. Sekitar bulan April sampai bulan September. Di samping itu
jalannya pun tidak lagi becek terkena air hujan. Saya, kali terakhir, melihat
indahnya sunrise pada tanggal 23 Februari 2014. Bersama beberapa teman SMA,
berdelapan kami sangat beruntung. Meskipun mendung dan sehari sebelumnya hujan
tidak berhenti mengguyur, sunrise-nya sangat keren. Perlahan sang mentari
keluar dari peraduannya. Mulai dari garis tipis, setengah lingkaran, sampai
dengan bulat sempurna. Tidak hanya itu, di sisi barat, tetiba ada pelangi yang
muncul. Sungguh merupakan pemandangan yang sangat menawan. Walaupun saya sudah
beberapa kali datang ke sana, baru kali ini say menyaksikkan langsung sunrise
yang begitu cantik, ditambah pelangi yang membentang di sisi lainnya.Hanya satu
yang disayangkan, tak seorang pun dari kami yang mempunyai kamera DSLR.
Untuk bisa menikmati sunrise, sebaiknya Anda
sudah berada di Punthuk Setumbu pada pukul 05.00 sampai dengan 05.15. Dari
kawasan Borobudur, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncaknya adalah
sekitar 30 menit kalau menggunakan transportasi mobil atau tidak sampai 30
menit kalau menggunakan transportasi sepeda motor.
Di sana juga ada crew yang siap mengantar Anda
berjalan sampai puncak kalau Anda merasa butuh pendamping. Anda juga tak perlu
kehausan karena di puncaknya ada penjual minuman; kopi, teh atau sekedar air
mineral.
Punthuk Setumbu tidak hanya terkenal di kalangan
wisatawan domestik. Banyak wisatawan luar negeri yang tertarik untuk mengagumi
keindahan sunrise dari sebuah bukit yang ada di dekat Candi Borobudur. Saya
pernah berkenalan dengan seorang bule dari Singapura yang berkunjung bersama
keluarganya.
Pada awalnya, para pengunjung tidak dikenakan
tiket masuk. Baru beberapa bulan terakhir ini diberlakukan tiket masuk sebesar
Rp 15.000,00 untuk wisatawan domestik dan Rp 30.000,00 untuk wisatawan
mancanegara. Namun, bagi saya, tak
masalah karena rumah saya dekat dengan Borobudur Nirwana Sunrise. Jadi, kalau
mau main ke sana, tidak perlu merogoh kocek alias gratis. Hehe...
Satu hal lagi yang tak kalah menarik untuk
dilihat dari Punthuk Setumbu. Siluet Candi Borobudur yang terlihat sangat
kecil. Tampak seperti segitiga bergerigi yang dikelilingi oleh kabut. Bagaikan
melihat negeri di atas awan. Silakan berkenjung ke sana dan rasakan sensasi
yang berbeda dari yang lainnya. Salam.
No comments:
Post a Comment