Saturday, November 26, 2011

Surat Untuk Pejabat


Bapak Pejabat yang saya hormati...
Apa kabar “di sana”?
Apa yang sedang Bapak lakukan sekarang?
Pasti sedang sibuk dengan “urusan” negara, bukan?
Berbahagiakah Bapak berada di tempat yang Bapak impi-impikan sejak dulu?
Apakah Bapak masih ingat dengan kami yang dulu memperjuangkan “nasib” Anda?

Bapak Pejabat...
Bagaimana dengan keluarga Anda di rumah?
Apakah Bapak selalu menyediakan waktu berkumpul dengan mereka?
Apakah Anda mendidik putra-putri Anda dengan akhlak yang baik?

Bapak Pejabat...
Apa yang telah Bapak perbuat untuk bangsa ini?
Apa janji yang telah Anda realisasikan untuk rakyat ini?

Bapak Pejabat,,,
Tidakkah bapak ingat dengan kata-kata yang telah Bapak ucapkan waktu itu?
Apakah Bapak sudah mendapatkan “apa” yang telah Bapak inginkan sehingga mengabaikan kami di sini?

Bapak Pejabat...
Kami tak butuh omong kosong yang tak diikuti dengan tindakan.
Kami tak butuh rencana “manis” yang hanya manis di mulut.
Kami tak butuh kebijakan ini-itu yang tidak ada bijaknya sama sekali dengan si pembuatnya

Bapak Pejabat...
Sudah seberapa kayakah bapak sekarang?
Sudah berapa milyar uang kami yang Anda pakai untuk kesenangan diri Anda?

Bapak Pejabat...
Apakah Anda tidak malu dengan diri Anda sendiri?
Apakah Anda tidak malu dengan keluarga Anda?
Apakah Anda tidak malu dengan rakyat?
Apakah Anda tidak malu dengan Tuhan?

Bapak Pejabat...
Tidakkah Bapak membuka mata untuk melihat keadaan rumah kami?
Tidakkah Anda mendengar rengekan anak-anak kami yang hanya sekedar minta susu namun tak kami beri?
Tidakkah Anda berpikir tentang masa depan anak-anak sekolah?
Tidakkah Anda mau membuka tangan hanya untuk sekedar memberikan sedikit kebahagiaan bagi anak jalanan?
Tidakkah Anda mambuka hati untuk merasakan penderitaan kami?

Bapak Pejabat...
Nyamankah Anda mendiami rumah Anda?
Nikmatkah Anda memakan semua hidangan yang sebenarnya bukan untuk Anda?
Tenangkah Anda dengan keadaan rakyat yang jauh dari keadaan Anda?
Senangkah Anda dengan semua ini?

Bapak pejabat...
Tegakah Bapak memberi makan anak-istri Anda dengan yang Bapak dapatkan?

No comments:

Post a Comment