Senin pagi, 31 Maret 2014, waktu menunjukkan hampir pukul 05.30.
Nggak punya rencana mau mendaki Bukit Setumbu yang terletak tak jauh dari
rumahku. Namun, karena kebetulan cuaca cerah dan tak lama lagi aku bakal
merantau jauh yang mungkin akan memakan waktu selama berbulan-bulan, jadi
kuputuskan saja pergi ke sana. Nggak tahu kapan lagi bisa jalan-jalan ke sana.
Hari sudah terang. Seharusnya kalau mau ke sana, berangkat
ba’da Shubuh. Jadi lah, setelah sampai di parkiran Punthuk Setumbu, aku harus
berjalan cepat, bahkan sesekali berlari, agar tidak ketinggalan momen
sunrise-nya. Ngos-ngosan begitu sampai
di atas. Sudah banyak pengunjung pula. Cerah sih, ya?
Agak kecewa ketika melihat awan-awan yang menutupi langit
bagian timur. Bagaimana tidak? Mana mungkin mau melihat sunrise kalau
mataharinya ketutupan awan? Eh, tapi tunggu dulu. Mungkin memang belum waktunya
sang mentari keluar dari peraduannya. Baiklah, kutunggu saja.
Dan benar saja. Tak sampai sepuluh menit sejak kedatanganku,
perlahan tapi pasti, sebuah sinar muncul dari belakang punggung Gunung Merapi.
Kapan ya, mentari terbitnya pas di antara Gunung Merapi dan Merbabu?
Oke, kali ini, aku nggak mau panjang lebar bercerita tentang
perjalanan pendekku kemarin. Cuma mau nge-share foto-foto sejak mentari masih “tidur
nyenyak” di sana, sampai terlihat jelas bersinar di ufuk timur. Let’s check it
below, cuy!
Salam...
No comments:
Post a Comment